Nah untuk yang tak prefer baca thread panjang-panjang, dalam video tak sampai seminit ni aku jelaskan secara ringkas macam mana nak tuntut hutang bawah RM 5k. Allah tahu apa yang terbaik untuk kita. Dia akan bagi when the right timing comes. Sabar, betulkan niat. Be kind to yourself and the people around you. All these struggles will be Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". 2. Agar Manusia Mengetahui Kebesaran Allah UbahPikiran Anda untuk Hidup Lebih Baik "Apa yang kita pikirkan menentukan apa yang akan terjadi pada kita. Jadi jika kita ingin mengubah hidup kita, kita perlu sedikit mengubah pikiran kita." - Wayne Dyer. Tips: Pikiran adalah kunci dari terjadinya kejadian dalam hidup Anda. Ketika Anda yakin bahwa hidup Anda menyenangkan, alam akan Allahtahu apa yang terbaik untuk kita dan akan membantu kita untuk mencapai tujuan kita. Akhirnya, manusia harus bergantung kepada Allah untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Allah adalah satu-satunya yang dapat memberi kita kesuksesan dan berkat-berkat yang luar biasa. Dengan bergantung kepada Allah, kita dapat mencapai hidup yang lebih Sehinggasangat penting bagi kita untuk selalu merasakan kehadiran Allah di dalam ibadah kita. Namun, cara bertaqarrub seperti ini hanya digunakan untuk mendekati Dzat Allah Yang kita cintai. Kita tidak mungkin dapat mendekati manusia hanya dengan sering menyebut namanya. Karena untuk bertaqarrub seperti ini harus ada dua hal: 1. JeK7RZ. Nasehat Dhuha Sabtu, 3 April 2021 9 Hari Menuju Ramadhan 1442 H Oleh Sularto Klikbmi, Tangerang – Teman-teman pejuang syariah Koperasi BMI yang sedang berlibur, hari Sabtu, 3 April 2021 jelang 9 hari Ramadhan 1442 H. Tema nasehat dhuha kita kali ini adalah Allah tahu yang terbaik untuk kita. Kita memang harus menerima semua yang ditetapkan Allah dengan penuh lapang hati dan syukur yang terus menderu di hati, apapun itu. Apakah masalah atau bahagia harus selalu kita bijakkan hati untuk menerima semuanya dengan penuh keikhlasan. Terlebih bila hal itu adalah sesuatu yang kita anggap musibah atau masalah, tetaplah tenang. Sebab, Allah tahu yang terbaik untuk kita, Allah tidak akan memberi kita ujian tanpa Dia tahu kita mampu melewatinya. Jangan terlalu sedih atas cobaan hidup yang kita terima, karena kita tak pernah tahu apa yang Allah berikan kepada kita sebagai gantinya. Boleh saja bahagia kita Allah ambil saat ini, tapi ingatlah bahwa bahagia yang kita sayangkan juga Allah yang memberinya, lalu untuk apa resah dan khawatir? Sebab sudah pasti Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik pastinya. Yakin dan percayalah bahwa Allah akan selalu memberi kita jalan terbaik-Nya, karena memang Allah tak pernah sedetikpun meninggalkan kita. Allah selalu dekat dengan kita, Allah selalu bersama kita, tapi karena kecilnya pengharapan kita pada-Nya terkadang kita melupakan semua itu, sehingga ujian yang ada seakan-akan sangat membelenggu. Maka, apapun masalah kita hari ini, seberat dan sesulit apapun itu jangan sampai kita berputus asa pada rahmat-Nya. Teruslah berharap yang terbaik dari-Nya. Allah membersamai kita dengan seseorang yang kita butuhkan untuk mendampingi dan menuntun kita untuk selalu di jalannya bukan dengan apa yang kita inginkan sesuai ego kita saja. Karena Allah SWT telah berfirman وَعَسَىٰ أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللَّـهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” QS Al-Baqarah 216. Sungguh jika kita mau membuka kisah-kisah dalam Al-Qur’an dan lembaran-lembaran sejarah atau kita memperhatikan realitas, kita akan mendapatkan darinya banyak pelajaran dan bukti bahwa selalu ada hikmah di balik setiap apa yang Allah takdirkan untuk hamba-hamba-Nya. Namun, terkadang diri selalu dilupakan oleh nafsu. Tetapi ingatlah, sekali lagi jangan jadikan kesalahan di masa lalu sebagai penghalang untuk menjadi lebih baik, Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dan selalu menunggu hambanya untuk bertaubat dan memperbaiki diri serta meningkatkan takwa dan keimanan Karena semua yang telah Allah persembahkan untuk kita selalu ada hikmah yang terkadung di dalamnya, selalu ada bahagia yang Allah sandingkan dibalik sedih yang kita rasakan, hanya saja terkadang keluhan hati kita yang menutupi semua itu. Ujian Allah yang berupa masalah harusnya tidak kita keluhkan, karena mengeluh hanya akan membuatmu tambah sempit akan rasa syukur. Jadi, berhentilah mengeluh saat Allah uji diri kita dengan beberapa masalah, sebab keluhan kita takkan bisa mengubah keadaan. Cukup kita percaya dan yakin bahwa semua yang kita lalui saat ini tak lain hanya jalan menuju bahagia. Berprasangkalah baik pada setiap kisah yang Allah tuliskan untuk kita, agar syukur kita tak pernah luntur dari hati kita, agar ikhlas kita tak mudah goyah, sebesar apapun cobaan sebagai pembingkis bahagia kita. Mari tetap berpegang teguh pada jalan Allah dengan tetap istiqomah dalam sedekah. Ayuk perbanyak sedekah melalui Rekening ZISWAF KOPSYAH BMI 7 2003 2017 1 BNI Syariah a/n Benteng Mikro Indonesia. Sularto/Klikbmi Di sebuah taman ada dua sahabat sedang menanam bunga. Mereka berharap agar tunas itu bertumbuh dengan baik. Yang satu menyiram sehari cukup dua kali, namun yang satunya lagi menyiram hampir dua jam sekali. Beberapa hari kemudian, mereka dikejutkan sebab salah satu dari tunas yang mereka tanam mati. Pemilik tunas yang subur berusaha menghibur sahabatnya, “Kamu masih bisa menanam tunas yang baru, namun kamu harus belajar untuk menyerahkan pertumbuhan tunasmu pada Tuhan. Jangan takut tunasmu mati. Kamu cukup menyiramnya sehari dua kali dengan porsi air yang cukup. Saat kamu terlalu kuatir dan ingin cepat mendapatkan hasil, kamu hanya akan menemui kegagalan dalam bertanam.” Seperti itulah hidup kita, terkadang kita terlu kuatir akan apa yang kita hadapi. Bahkan kita ingin dengan cepat menerima kesuksesan. Kekuatiran hanya akan membuat kita bertindak bodoh. Kita akan melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Begitu juga ketika kita ingin cepat sukses, kita akan menghalalkan berbagai macam cara yang pada akhirnya menyeret kita ke dalam dosa. Tuhan tahu yang terbaik buat kita dan Ia akan memberikan berkat sesuai dengan porsi kita. Saat kita menerima berkat yang tidak sesuai takaran Tuhan, hanya akan membuat kita menjadi sombong. Tuhan juga tahu apa yang kita perlu dan Ia akan menyediakannya untuk kita, maka dari itu janganlah kuatir. Jadi, janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Matius 68 Artikel Lainnya Post navigation Oleh Ummu Shofi Sore itu kulihat suamiku mondar mandir keluar masuk ruangan dengan wajah murung. Aku tahu sebabnya, dia tidak diterima dalam seleksi masuk S-2 di sebuah lembaga pendidikan yang dia inginkan, walaupun hasil test dia terbaik dari hasil tes peserta yang lain, dengan alasan suamiku telah diterima di lembaga lain yang masih ada dalam satu naungan. Suatu hal yang sangat wajar bila dia kecewa. Namun aku mencoba untuk menghibur walau aku sendiri merasakan kesedihan yang sama, dengan mengatakan “Sudahlah Bi, Insya Allah ada hikmahnya. Mungkin ini pilihan yang terbaik dari Allah buat kita”. Suamikupun berusaha untuk melapangkan hati, berusaha menghilangkan kekecewaan, dan menjalani pilihan Allah itu dengan sungguh-sungguh. Dengan rasa yakin, Allah pasti memberi yang terbaik. Benar saja, dalam perjalanan kuliah, Allah memberikan kepada suamiku tempat kerja yang memungkinkan untuk memperoleh beasiswa belajar. Padahal sekiranya suamiku diterima di lembaga yang dia inginkan, tidak ada program beasiswa disana, walaupun diakui secara kualitas pendidikan di lembaga tersebut mungkin lebih baik. Beberapa bulan sebelum beasiswa turun, negeri ini dilanda krisis ekonomi. Segala kebutuhan pokok naik, biaya transport naik, dan usaha yang dirintis suamiku tidak lancar. Apabila suamiku diterima di lembaga pendidikan yang dia inginkan, mungkin study-nya tidak selesai, dan pekerjaanpun lepas entah kemana. Inilah sekilas pengalaman pribadi kami, yang mungkin dapat diambil hikmahnya. Bahwa, seringkali kita sulit menerima kenyataan yang ditentukan oleh Allah Sang Penguasa kepada kita. Hingga kita banyak berkeluh kesah, memendam kekecewaan yang panjang dan bersu’udzon kepada Allah. Bahkan ada yang sampai berani mengatakan, Allah tidak adil na’udzu billahi min dzaalik. Demikianlah, kehidupan kita senantiasa diwarnai dengan kejadian yang senantiasa berpasangan. Ada senang ada susah, ada kesuksesan ada kegagalan. Yang sering kali kita tidak mengerti dan tidak mampu memahami hikmah dibalik setiap peristiwa. Yang kesemuanya mengajarkan kepada kita untuk senantiasa bersyukur atas setiap rahmat yang dianugerahkan kepada kita, dan bersikap sabar dalam setiap ujian. Kita harus meyakini sepenuhnya bahwa Allah Pencipta kita, lebih Tahu mana yang terbaik bagi kita. Apa saja yang kita inginkan dan kita senangi, belum tentu baik menurut pandangan Allah. Sebaliknya, apa yang tidak kita inginkan dan tidak kita senangi belum tentu buruk untuk kita, menurut pandangan Allah. “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” QS Al Baqoroh 216. Sehingga, seharusnyalah kita sebagai ummat-Nya selalu menggantungkan diri kepada-Nya. Mengkomunikasikan segala keinginan kepada-Nya. Memohon petunjuk dan bimbingan untuk dapat memilih yang baik dan meninggalkan yang buruk, dan selalu berprasangka baik kepada Allah atas segala ketentuan yang ditetapkan. Menyertakan do’a dalam setiap usaha. Dan lapang dada, tawakkal kepada Allah terhadap segala yang terjadi. Sehingga kehidupan ini akan menjadi nikmat dijalani. Nikmat yang dianugerahkan-Nya akan menambah ketaatan kita, dan cobaan yang diberikan akan menjadikan kita lebih dekat kepada-Nya. “Robbi awzi’nii an asykuroo ni’matakallatii an’amta alayya wa’alaa waalidayya wa an a’mala shoolihan tardhoohu wa ad khilnaa birohmatika fii ibaadikashshoolihiin“. Ya Robb kami, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan kepada dua orang ibu bapakku, dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridhoi; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh. QS An Naml19. Wallaahu a’lam bishshowwab. Skip to content HomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah Islam APA YANG ALLAH TETAPKAN, ITULAH YANG TERBAIK APA YANG ALLAH TETAPKAN, ITULAH YANG TERBAIK بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ APA YANG ALLAH TETAPKAN, ITULAH YANG TERBAIK >> Bukan pada yang kita inginkan Meski tentunya bisa saja yang kita inginkan itu juga yang Allah tetapkan. Tapi ingat, saat yang Allah tetapkan untuk kita berbeda dengan yang kita inginkan, itu BUKAN karena Allah semata ingin menggagalkannya. Tapi karena Allah tahu, bahwa yang terbaik untuk kita bukan pada sesuatu yang kita inginkan itu, tapi pada hal yang DIA TETAPKAN. Asy-Syaikh Muhammad Ali Adam al-Ityubi berkata فإن الله عز وجل هو قسّم الأرزاق، والمعيشة حسب مقتضى حكمته، فلا ينبغي للعبد النظر إلى غيره؛ لأنه يؤديه إلى ازدراء ما رزقه الله تعالى على مقتضى حكمته، وحكمه، قال الله تعالى وَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ [البقرة 216] وقال تعالى فَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا [النساء 19] “Sesungguhnya Allah ialah yang membagikan rezeki dan penghidupan sesuai dengan tuntutan hikmah-Nya. Tidak layak seorang hamba melihat pada orang lain. Sebab hal itu akan membuatnya menganggap remeh rezeki yang sudah Allah berikan kepadanya, berdasarkan hikmah dan hukum-Nya. وَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu. Dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal itu amat buruk bagimu. Allah yang mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” [QS. Al-Baqarah 216] فَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا “Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” [QS. An-Nisa’ 19] [Al-Bahr al-Muhith ats-Tsajjaaj, XLV/78] Maka berhentilah membandingkan keadaan diri kita dengan orang lain, karena Allah yang paling paham apa yang paling pas buat kita. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi Muhammad ﷺ bersabda انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ “Pandanglah orang yang berada di bawah kalian, jangan memandang yang ada di atas kalian. Hal itu lebih layak membuat kalian tidak mengingkari nikmat Allah yang ada pada kalian.” [HR. Al-Bukhari 6490 dan Muslim 2963 dan ini lafal beliau] Asy-Syaikh Abdullah al-Bassam rahimahullah mengatakan الطمأنينة القلبية لا تحصل إلاَّ بحسن النظر، والقناعة بما قسم الله للعبد، فإذا قنع نفسه، وألهم شعوره بنعم الله تعالى عليه، حصلت له راحة نفسية، وطمأنينة قلبية “Ketenangan hati tidak akan tercapai kecuali dengan memiliki cara pandang yang baik, dan merasa cukup dengan rezeki yang Allah bagikan untuk hamba. Jika seseorang membuat dirinya merasa cukup dan mengingatkan perasaannya dengan nikmat-nikmat Allah yang ada padanya, maka saat itu dia akan merasakan ketentraman jiwa dan ketenangan hati.” [Taudhih al-Ahkam, VII/288] Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah berkata لأنه إذا نظر إلى مَن فوقه في الدنيا تعب، وربما استحلَّ ما حرَّم الله، وأخذ بالشبهات، واجترأ على المحارم “Jika dia melihat pada orang yang di atas dalam hal dunia, maka dia akan capek. Bahkan terkadang, demi mendapatkan yang dia mau, dia akan • Menghalalkan yang Allah haramkan, • Mengambil yang syubhat tidak jelas halalnya, dan • Berani melakukan perbuatan-perbuatan haram.” [Syarah A’lam al-Muwaqqi’in, no. 4 dari situs beliau] Artinya, agamanya bisa saja dia jual demi mewujudkan yang dia inginkan. Dan obsesi itu berawal dari melihat milik orang. Imam ash-Shan’ani rahimahullah mengatakan وما من مبتلى في الدنيا بخير أو شر إلا ويجدُ مَنْ هو أعظم منه بليةً “Tidak ada seorang pun yang diuji di dunia, apakah dengan kebaikan atau keburukan, kecuali pasti dia dapat temukan orang yang musibahnya lebih berat daripada dia.” [Subul as-Salam, VIII/138] Hal yang mirip disampaikan oleh Asy-Syaikh Abdullah al-Bassam فإنَّ العبد مهما افتقر، فسيجد من هو أفقر منه، ومهما مرض فسيرى من هو أشد منه مرضًا، وإنْ كان ذا عاهة، فسيجد من هو أعظم منه عاهة، وأشد بلاءً، فإذا أمعن النظر، فسيجد أنَّ الله تعالى فضَّله على كثيرٍ ممَّن خلق تفضيلا. “Sesungguhnya sefakir apapun seseorang, maka dia akan dapati orang yang lebih fakir lagi daripada dia. Bagaimana pun sakit yang diderita seseorang, maka dia akan melihat orang yang lebih parah sakitnya daripada dia. Jika dia memiliki cacat fisik, maka dia akan menemukan orang yang lebih besar cacatnya daripada dia dan lebih berat cobaannya. Bila seseorang merenungi hal ini, maka dia akan dapati bahwa Allah telah memberikan banyak kelebihan pada dirinya, di atas banyak makhluk Allah yang lain.” [Taudhih al-Ahkam, VII/288] Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah mengatakan فما من فقير إلا وهناك من هو أفقر منه، وما من مريض إلا وهناك من هو أشد مرضًا منه، وما من ذي جاه إلا وهناك من هو أقل جاها منه، وهكذا المسائل الأخرى “Tidak ada satu orang fakir pun, melainkan di sana ada yang lebih fakir darinya. Tidak satu orang sakit pun, kecuali di sana ada yang lebih parah sakitnya. Tak seorang pun yang punya kedudukan, kecuali di sana ada yang kedudukannya lebih rendah darinya. Dan demikian juga masalah masalah lain.” [Syarah Kitab al-Jami’, hlm. 32] Abu Qilaabah Abdullah bin Zaid al-Jarmiy adalah seorang tabiin yang menjelang akhir kehidupannya buntung tangan dan kakinya, pendengaran dan penglihatannya berkurang. Beliau ditinggal dalam kemah sendirian, karena anak yang mengurus beliau sedang pergi mencari makan. Namun di tengah segala keterbatasan itu, orang di luar kemah mendengar beliau melantunkan doa berbalut syukur kepada Allah اللَّهُمَّ أَوْزِعْنِى أَنْ أَحْمَدَكَ حَمْدًا أُكَافِىء بِهِ شُكْرَ نِعْمَتِكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ بِهَا عَلَيَّ وَفَضَّلْتَنِى عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقْتَ تَفْضِيْلَ Ya Allah, berikanlah aku bagian untuk memuji-Mu dengan pujian yang mencukupi syukur terhadap nikmat yang Engkau berikan kepadaku, dan karena Engkau telah memberikan aku kelebihan dibandingkan banyak makhluk yang lain.” [ats-Tsiqoot karya Ibnu Hibban 5/3] Semoga kita menjadi hamba-hamba-Nya yang selalu rida menerima ketetapan-Nya. Ikuti kami selengkapnya di WhatsApp +61 450 134 878 silakan mendaftar terlebih dahulu Website Facebook Instagram NasihatSahabatCom Telegram Pinterest APA YANG ALLAH TETAPKAN, ITULAH YANG TERBAIK Related Posts

allah tahu apa yang terbaik untuk kita