pantunbertema kedisiplinan jalan kaki tanpa alas mulut kosong tanpa niat jika kamu ingin naik kelas jangan lupa belajar yang giat mata kaget melihat sapi perah menari -nari dengan sahabat ayo berangkat segera jangan sampai kau terlambat jalan jalan nyari angsa dibawa ke kaki raja janganlah lupa hai penerus bangsa displin dimana saja anak kecil KI2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, 3.6 Menggali isi dan amanat pantun yang disajikan secara lisan dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan. 4.6 Melisankan pantun hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk KI2: Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, 3.6 Menggali isi dan amanat pantun yang disajikan secara lisan dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan. 4.6 Melisankan pantun hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri. BelajarJujur dari Sahabat Pemberani. PUNYA cita-cita yang besar membuat siapa pun rela menempuh jalan apa pun untuk mewujudkannya, termasuk orangtua kita yang selalu mendukung baik materi maupun moral kan, Sobat Medi? Akan tetapi, berbeda dengan Krisna, uang pemberian ibu untuk membeli keperluan lomba sains dan iptek malah ia gunakan untuk jajan. JTUQWj. Ajakan terhadap kebaikan merupakan kebaikan juga. Bisa jadi ajakan tersebut merupakan nasehat. Dalam pantun agama, terdapat juga ajakan untuk berbuat kebaikan. Begitu pula dalam pantun nasehat. Pasti ada ajakan untuk menunaikan kebaikan. Dalam pantun ajakan ini digunakan beberapa bentuk kalimat. Misalnya berupa kalimat ajakan, saran, maupun perintah. Pantun ini termasuk pantun pendidikan untuk anak-anak. Di bawah ini pantun tentang kedisiplinan. Karena kedisiplinan merupakan sesuatu yang sangat penting. Tanpa disiplin segala sesuatu bisa susah. Apapun yang kita kerjakan harus dengan disiplin. Entah itu belajar maupun bekerja. Orang-orang yang sukses adalah mereka yang disiplin. Mereka bekerja keras, bekerja cerdas, dan bekerja tuntas. Hanya dengan disiplin lah seseorang bisa bekerja secara tuntas. Belajarlah displin di sekolah. Selain itu, disiplin dan jujur adalah ciri orang yang berhasil. Inilah pantun tentang disiplin. 1. Si Kancil di sungai ulin, Hujan lebat hujannya besar. Dari kecil kita disiplin, Dapat manfaat di waktu besar. 2. Turun perahu, nelayan menambat, Ujung diikat di dekat batu. Berangkat sekolah jangan terlambat, Anak disiplin tepat waktu. 3. Hari panas memakai topi, Jalan-jalan ke Kertajati. Pakaian selalu rapi, Cermin pelajar yang sejati. 4. Adik menari tarian serimpi, Kaki melangkah hati-hati. Bagaimana membangun mimpi, Kalau disiplin tak di hati. 5. Hari Raya mari berkorban, Kirim daging pada ajengan. Mari menjaga ketertiban, Supaya hidup terasa nyaman. 6. Badan lesu minum jamu, Jamu dari jambu batu. Ingatlah selalu dalam hidupmu, Disiplin itu bagaikan pintu. 7. Sungguh indah awan gemawan, Mengambang di langit bersahaja. Jangan lupa wahai kawan, Kita disiplin di mana saja. 8. Jalan jauh kaki pun letih, Sakit pula tertusuk Duri. Disiplin mesti dilatih, Tak tercapai kalau sehari. 9. Air berkumpul di dekat bandar, Untuk mandikan badan pegal. Giat-giatlah engkau belajar, Agar kelak tak menyesal. 10. Malam hari nyalakan lilin, Hari dingin mari hangatkan. Jika engkau tak disiplin, Niscaya hidupmu berantakan. Contoh Pantun Ajakan Kepada Teman Kepada teman kadang-kadang kita juga mengajak. Misalnya mengajak untuk bermain, belajar, bergabung dengan kita. Dan juga bisa mengancam agar mereka menjaga lingkungan atau sekedar mengajak minum kopi. Inilah beberapa bait pantun ajakan kepada teman. 11. Kepala sakit karena migrain, Duduk santai di bangku taman. Alangkah senang aku bermain, Sayang sayang tak ada teman. 12. Jalan-jalan ke Irian, Ambil layangan di bawah angin. Di rumah ini hanya sendirian, Ayolah teman kita bermain . 13. Anak ayam di pinggir kali, Keluar kandang selagi pagi. Berlibur sudah lama sekali, Saatnya kini belajar lagi. 14. Musim hujan kena bersin, Harus pergi ke kota Banjar. Kalau di kelas jangan bermain, Kalau bermain tak bisa belajar. 15. Jalan-jalan ke Jatijajar, Naik motor berputar-putar. Ayo teman kita belajar, Kalau belajar pastilah pintar. 16. Jalan-jalan ke Kota Pinang, Pulangnya ke Sungai Asahan. Bagaimana hati tak tenang, Semua menjaga kebersihan. 17. Tanah liat dibuat bata, Air di sungai telah tumpah. Jaga lingkungan kita, Bersihkan dari segala sampah. 18. Alangkah senang orang beriman, Hilang takut, datang aman. Lingkungan bersih jadi idaman, Suasana pun terasa nyaman. 19. Bambu kuning untuk anyaman, Diberi kayu membuat kandang. Tanam bunga tanam pepohonan, Lingkungan kita menjadi rindang. 20. Anak kecil sedang menari, Pakai selendang, selendang sari. Hati ini berseri-seri, Sebab lingkungan semakin asri. Pantun Ajakan Memakai Masker Karena Corona 21. Alangkah indah wajah bumi, Bunga-bunga mekar bersemi. Sekarang ini masa pandemi, Mari kita menjaga diri. 22. Hari Sabtu anak berkemah, Berkemah di bawah pohon kina. Jika hendak keluar rumah, Pakai masker, hindari corona. 23. Gunung Bromo penuh pesona, Keasriannya selalu terjaga. Pakai masker dengan sempurna, Tutupi hidung, mulut juga. 24. Anak pintar banyak bakatnya, Hati senang penuh bahagia. Sakit corona belum ada obatnya, Mencegah itu lebih utama. 25. Apa gunanya buah kurma, Kalau tidak untuk sedekah. Apa gunanya main bersama, Kalau nanti sakit bersama. 26. Gadis desa sungguh ramah, Desa kecil tempat ber-uzlah. Selama corona belajar di rumah, Walau susah tak rasa lelah. 27. Malam hari turun hujan, Hujan deras begitu lebat. Corona ini adalah ujian, Mungkin karena insan maksiat. 28. Jalan-jalan ke Raja Ampat, Kaki tersandung karena terikat. Marilah kita bertaubat, Supaya azab diangkat. 29. Panggang sate di atas bara, Perut lapar telah menjelma. Azab di dunia sementara, Di akhirat lebih lama. 30. Sungguh nikmat makan lemper, Taplak meja ujungnya di bordir. Biasakan memakai masker, Selama wabah belum berakhir. Pantun Ajakan Belajar Belajar merupakan pintu mendapat ilmu. Orang-orang pandai adalah orang belajar. Maka di sini kita membuat pantun ajakan belajar. Semoga teman-teman pun ikut rajin. 31. Bangun pagi di waktu Fajar, Pergi ke laut ingin diantar. Wahai teman mari belajar, Supaya kita sama-sama pintar. 32. Udara dingin datang menderu, Memanggang ikan padam apinya. Buku itu tempatnya ilmu, Membaca adalah kuncinya. 33. Mentari pagi telah berpijar, Menerangi bumi yang kecil. Hendaklah kamu tekun belajar, Kalau tekun kamu berhasil. 34. Duduk sendiri menjadi jemu, Lebih baik untuk membaca. Bila kamu banyak ilmu, Mudah hidup di mana saja. 35. Dari sini menuju hulu, Bantal guling penuh kapasnya. Kerjakan PR terlebih dahulu, Barulah bermain sepuasnya. 36. Kolam kecil tempat si ikan, Ikan gabus lezat dimakan. Walau main menyenangkan, Belajar jangan dilupakan. 37. Jembatan kecil untuk titian, Di bawah berenang ikan-ikan. Belajar bersama menyenangkan, Bertemu kawan ilmu didapatkan. 38. Luka tangan dua sayat, Obati dengan akar rumput. Kita belajar sepanjang hayat, Hingga ajal datang menjemput. 39. Tanam bunga, bunga melati, Dari kebun membawa pala. Masukan ilmu hingga hati, Jangan hanya di kepala. 40. Kue manis dalam nampan, Bahan dari beras ketan. Sebelum sekolah sarapan, Supaya kuat seluruh badan. Pantun Ajakan Mencintai Bangsa Indonesia 41. Air pantai berbusa-busa, Duduk sendiri di sisi tepi. Negeri indah negeri Indonesia, mari kita cintai dari hati. 42. Untuk obat si pohon kina, Ambil daunnya kalau layu. Malaysia indah mempesona, Tanah pemantun bangsa Melayu. 43. Langit senja sudah memerah, Bersandar tubuh pada pasak. Negeri ini penuh anugerah, Mari jaga jangan dirusak. 44. Mata melirik badan tersungkur, Hampir-hampir tercebur sumur. Mari kita banyak bersyukur, Agar negeri ini makmur. 45. Tunggang kuda, di atas pelana, Kuda itu mahal harganya. Walau negeri indah mempesona, Tak ada iman apa gunanya. 46. Pasar malam tiap selasa, Membeli batu yang berongga. Indonesia dan Malaysia, Negeri serumpun bertetangga. 47. Akhir pekan mari berlibur, Di pantai indah ayo berjemur. Semakin kita sering bersyukur, Negeri ini semakin makmur. 48. Bersuku-bersuku berbangsa-bangsa, yang mulia yang bertakwa. Walau negeri indah sentosa, Banyak maksiat, hujungnya neraka. 49. Menulis surat pakai tinta, Dari Sumatera ke pulau Jawa. Mari jaga negeri tercinta, Dengan belajar sepenuh jiwa. 50. Nikmat makan dengan semur, Bumbu rempah tambah kencur. Kalau bersyukur, hidup makmur, Kalau kufur, hidup hancur. Pantun Ajakan Untuk Hidup Sehat 51. Sawah ladang terserang hama, Hama ganas apa obatnya. Kesehatan itu yang utama, Supaya bahagia di dunia. 52. Nasi ketan campur ragi, Jemur pisang di tampah lebar. Ayo mari lari pagi, Agar badan makin segar. 53. Banyak melamun jadi ilusi, Badan bersandar di punggung kursi. Mari makan, makanan bergizi, Penuh vitamin dan nutrisi. 54. Tangkap udang apa gunanya, Lebih baik mencari ikan. Begadang itu tiada gunanya, Hanya membuat sakit badan. 55. Udara subuh telah berlalu, Sejuknya masih terasa. Jika tubuh sehat selalu, Hidup ini terasa bahagia. 56. Sore hari membuat masakan, Nikmati bersama teman-teman. Cuci tangan sebelum makan, Supaya bebas dari kuman. 57. Habis ramadhan datang syawal, Berpuasa perbanyak sabar. Pergi tidur lebih awal, Agar bangun lebih segar. 58. Shalat ied di istiqlal, Memakai pakaian mewah. Makan minum yang halal, Supaya mendapat berkah. 59. Nikmat tidur karena nyenyak, Mungkin mimpi aneka rupa. Makan jangan terlalu banyak, Makanlah secukupnya saja. 60. Baju putih telah bernoda, Hadiah dari seorang pejabat. Sore hari bersepeda, Hati senang tubuh sehat. 61. Pendekar tua sangat sakti, Pedang menebas ke udara. Anak mulia selalu berbakti, Kepada ibu dan ayahanda. 62. Roti tawar dengan pasta, Tekstur lembut tidak kasar. Jauhi olehmu segala dusta, Dusta itu dosa yang besar. 63. Sungguh indah bunga melati, Tumbuh di bawah cahaya terik. Tegakan tauhid dalam hati, Jauhkan dari segala musyrik. 64. Kolam kecil tempat ikan, Dekat dengan pohon pala. Mari berbuat kebaikan, Supaya mendapat pahala. 65. Kota Batik Kota Talas, Dari Bogor menuju Jogja. Berbuat baik dengan ikhlas, Sebagai bekal menuju surga. 66. Ikan bawal berduri-duri, Sendal emas di dalam peti. Bukalah al Quran setiap hari, Baca Quran tenangkan hati. 67. Sungguh manis rasa kurma, Mari berbagi dengan tetangga. Tujuan apa yang paling utama, Tujuan kita masuk ke surga. 68. Hujan turun sudah reda, Langit mendung kini biru. Puas-puas di waktu muda, Belajar tuk dapatkan ilmu. 69. Kamar pengantin berkelambu, Naik atas memakai tangga. Tingkatkan iman dengan ilmu, Supaya mudah masuk surga. 70. Randu bukan sembarang Randu, Randu tumbuh di selokan. Rindu bukan sembarang rindu, Rindu berbuat segala kebajikan. 71. Apa tanda kucing garong, Sudah tua hitam warnanya. Jangan suka berkata bohong, Bohong itu di neraka. 72. Jangan suka mengambil ulat, Ulat itu gatal rasanya. Jangan tinggalkan sholat, Sholat itu suatu pembeda. 73. Malam minggu pergi meronda, Kopi pahit lupa dibawa. Jangan malas di masa muda, Supaya sehat di waktu tua. 74. Ada getah pada nangka, Burung pipit dipelihara. Jangan jadi anak durhaka, Nanti hidupmu pasti sengsara. 75. Taman Indah begitu asri, Duduk di bangku selonjor kaki. Jangan tidur di pagi hari, Nanti kehilangan rezeki. 76. Bambu kecil untuk anyaman, Potong menjadi 5 kerat. Pelajari olehmu al Quran, Bekal dunia dan akhirat. 77. Buah nangka buah sukun, Daun kelapa untuk ketupat. Belajarlah dengan tekun, Kalau tekun ilmu didapat. 78. Burung nuri burung tekukur, Mendengar suara mereka kabur. Jalani hidup dan bersyukur, Tentu jiwamu semakin makmur. 79. Kota Jogja dipandang mata, Sama indah di Ujung Pandang. Mari jaga lingkungan kita, Selalu hijau, asri, dan rindang. 80. Sepucuk Surat biru, Dikirim ketika pagi. Buka lagi bukumu, Pelajari sekali lagi. Ajakan terhadap kebaikan merupakan kebaikan juga. Bisa jadi ajakan tersebut merupakan nasehat. Dalam pantun agama, terdapat juga ajakan untuk berbuat kebaikan. Begitu pula dalam pantun nasehat. Pasti ada ajakan untuk menunaikan kebaikan. Dalam pantun ajakan ini digunakan beberapa bentuk kalimat. Misalnya berupa kalimat ajakan, saran, maupun perintah. Pantun ini termasuk pantun pendidikan untuk anak-anak. Contoh Pantun Ajakan Disiplin Di bawah ini pantun tentang kedisiplinan. Karena kedisiplinan merupakan sesuatu yang sangat penting. Tanpa disiplin segala sesuatu bisa susah. Apapun yang kita kerjakan harus dengan disiplin. Entah itu belajar maupun bekerja. Orang-orang yang sukses adalah mereka yang disiplin. Mereka bekerja keras, bekerja cerdas, dan bekerja tuntas. Hanya dengan disiplin lah seseorang bisa bekerja secara tuntas. Belajarlah displin di sekolah. Selain itu, disiplin dan jujur adalah ciri orang yang berhasil. Inilah pantun tentang disiplin. 1. Si Kancil di sungai ulin, Hujan lebat hujannya besar. Dari kecil kita disiplin, Dapat manfaat di waktu besar. ii. Turun perahu, nelayan menambat, Ujung diikat di dekat batu. Berangkat sekolah jangan terlambat, Anak disiplin tepat waktu. iii. Hari panas memakai topi, Jalan-jalan ke Kertajati. Pakaian selalu rapi, Cermin pelajar yang sejati. 4. Adik menari tarian serimpi, Kaki melangkah hati-hati. Bagaimana membangun mimpi, Kalau disiplin tak di hati. 5. Hari Raya mari berkorban, Kirim daging pada ajengan. Mari menjaga ketertiban, Supaya hidup terasa nyaman. half dozen. Badan lesu minum jamu, Jamu dari jambu batu. Ingatlah selalu dalam hidupmu, Disiplin itu bagaikan pintu. 7. Sungguh indah awan gemawan, Mengambang di langit bersahaja. Jangan lupa wahai kawan, Kita disiplin di mana saja. 8. Jalan jauh kaki pun letih, Sakit pula tertusuk Duri. Disiplin mesti dilatih, Tak tercapai kalau sehari. 9. Air berkumpul di dekat bandar, Untuk mandikan badan pegal. Giat-giatlah engkau belajar, Agar kelak tak menyesal. 10. Malam hari nyalakan lilin, Hari dingin mari hangatkan. Jika engkau tak disiplin, Niscaya hidupmu berantakan. Contoh Pantun Ajakan Kepada Teman Kepada teman kadang-kadang kita juga mengajak. Misalnya mengajak untuk bermain, belajar, bergabung dengan kita. Dan juga bisa mengancam agar mereka menjaga lingkungan atau sekedar mengajak minum kopi. Inilah beberapa bait pantun ajakan kepada teman. 11. Kepala sakit karena migrain, Duduk santai di bangku taman. Alangkah senang aku bermain, Sayang sayang tak ada teman. 12. Jalan-jalan ke Irian, Ambil layangan di bawah angin. Di rumah ini hanya sendirian, Ayolah teman kita bermain . xiii. Anak ayam di pinggir kali, Keluar kandang selagi pagi. Berlibur sudah lama sekali, Saatnya kini belajar lagi. 14. Musim hujan kena bersin, Harus pergi ke kota Banjar. Kalau di kelas jangan bermain, Kalau bermain tak bisa belajar. fifteen. Jalan-jalan ke Jatijajar, Naik motor berputar-putar. Ayo teman kita belajar, Kalau belajar pastilah pintar. sixteen. Jalan-jalan ke Kota Pinang, Pulangnya ke Sungai Asahan. Bagaimana hati tak tenang, Semua menjaga kebersihan. 17. Tanah liat dibuat bata, Air di sungai telah tumpah. Jaga lingkungan kita, Bersihkan dari segala sampah. xviii. Alangkah senang orang beriman, Hilang takut, datang aman. Lingkungan bersih jadi idaman, Suasana pun terasa nyaman. 19. Bambu kuning untuk anyaman, Diberi kayu membuat kandang. Tanam bunga tanam pepohonan, Lingkungan kita menjadi rindang. xx. Anak kecil sedang menari, Pakai selendang, selendang sari. Hati ini berseri-seri, Sebab lingkungan semakin asri. Pantun Ajakan Memakai Masker Karena Corona 21. Alangkah indah wajah bumi, Bunga-bunga mekar bersemi. Sekarang ini masa pandemi, Mari kita menjaga diri. 22. Hari Sabtu anak berkemah, Berkemah di bawah pohon kina. Jika hendak keluar rumah, Pakai masker, hindari corona. 23. Gunung Bromo penuh pesona, Keasriannya selalu terjaga. Pakai masker dengan sempurna, Tutupi hidung, mulut juga. 24. Anak pintar banyak bakatnya, Hati senang penuh bahagia. Sakit corona belum ada obatnya, Mencegah itu lebih utama. 25. Apa gunanya buah kurma, Kalau tidak untuk sedekah. Apa gunanya primary bersama, Kalau nanti sakit bersama. 26. Gadis desa sungguh ramah, Desa kecil tempat ber-uzlah. Selama corona belajar di rumah, Walau susah tak rasa lelah. 27. Malam hari turun hujan, Hujan deras begitu lebat. Corona ini adalah ujian, Mungkin karena insan maksiat. 28. Jalan-jalan ke Raja Ampat, Kaki tersandung karena terikat. Marilah kita bertaubat, Supaya azab diangkat. 29. Panggang sate di atas bara, Perut lapar telah menjelma. Azab di dunia sementara, Di akhirat lebih lama. thirty. Sungguh nikmat makan lemper, Taplak meja ujungnya di bordir. Biasakan memakai masker, Selama wabah belum berakhir. Pantun Ajakan Belajar Belajar merupakan pintu mendapat ilmu. Orang-orang pandai adalah orang belajar. Maka di sini kita membuat pantun ajakan belajar. Semoga teman-teman pun ikut rajin. 31. Bangun pagi di waktu Fajar, Pergi ke laut ingin diantar. Wahai teman mari belajar, Supaya kita sama-sama pintar. 32. Udara dingin datang menderu, Memanggang ikan padam apinya. Buku itu tempatnya ilmu, Membaca adalah kuncinya. 33. Mentari pagi telah berpijar, Menerangi bumi yang kecil. Hendaklah kamu tekun belajar, Kalau tekun kamu berhasil. 34. Duduk sendiri menjadi jemu, Lebih baik untuk membaca. Bila kamu banyak ilmu, Mudah hidup di mana saja. 35. Dari sini menuju hulu, Bantal guling penuh kapasnya. Kerjakan PR terlebih dahulu, Barulah bermain sepuasnya. 36. Kolam kecil tempat si ikan, Ikan gabus lezat dimakan. Walau primary menyenangkan, Belajar jangan dilupakan. 37. Jembatan kecil untuk titian, Di bawah berenang ikan-ikan. Belajar bersama menyenangkan, Bertemu kawan ilmu didapatkan. 38. Luka tangan dua sayat, Obati dengan akar rumput. Kita belajar sepanjang hayat, Hingga ajal datang menjemput. 39. Tanam bunga, bunga melati, Dari kebun membawa pala. Masukan ilmu hingga hati, Jangan hanya di kepala. 40. Kue manis dalam nampan, Bahan dari beras ketan. Sebelum sekolah sarapan, Supaya kuat seluruh badan. Pantun Ajakan Mencintai Bangsa Indonesia 41. Air pantai berbusa-busa, Duduk sendiri di sisi tepi. Negeri indah negeri Republic of indonesia, mari kita cintai dari hati. 42. Untuk obat si pohon kina, Ambil daunnya kalau layu. Malaysia indah mempesona, Tanah pemantun bangsa Melayu. 43. Langit senja sudah memerah, Bersandar tubuh pada pasak. Negeri ini penuh anugerah, Mari jaga jangan dirusak. 44. Mata melirik badan tersungkur, Hampir-hampir tercebur sumur. Mari kita banyak bersyukur, Agar negeri ini makmur. 45. Tunggang kuda, di atas pelana, Kuda itu mahal harganya. Walau negeri indah mempesona, Tak ada iman apa gunanya. 46. Pasar malam tiap selasa, Membeli batu yang berongga. Republic of indonesia dan Malaysia, Negeri serumpun bertetangga. 47. Akhir pekan mari berlibur, Di pantai indah ayo berjemur. Semakin kita sering bersyukur, Negeri ini semakin makmur. 48. Bersuku-bersuku berbangsa-bangsa, yang mulia yang bertakwa. Walau negeri indah sentosa, Banyak maksiat, hujungnya neraka. 49. Menulis surat pakai tinta, Dari Sumatera ke pulau Jawa. Mari jaga negeri tercinta, Dengan belajar sepenuh jiwa. 50. Nikmat makan dengan semur, Bumbu rempah tambah kencur. Kalau bersyukur, hidup makmur, Kalau kufur, hidup hancur. Pantun Ajakan Untuk Hidup Sehat 51. Sawah ladang terserang hama, Hama ganas apa obatnya. Kesehatan itu yang utama, Supaya bahagia di dunia. 52. Nasi ketan campur ragi, Jemur pisang di tampah lebar. Ayo mari lari pagi, Agar badan makin segar. 53. Banyak melamun jadi ilusi, Badan bersandar di punggung kursi. Mari makan, makanan bergizi, Penuh vitamin dan nutrisi. 54. Tangkap udang apa gunanya, Lebih baik mencari ikan. Begadang itu tiada gunanya, Hanya membuat sakit badan. 55. Udara subuh telah berlalu, Sejuknya masih terasa. Jika tubuh sehat selalu, Hidup ini terasa bahagia. 56. Sore hari membuat masakan, Nikmati bersama teman-teman. Cuci tangan sebelum makan, Supaya bebas dari kuman. 57. Habis ramadhan datang syawal, Berpuasa perbanyak sabar. Pergi tidur lebih awal, Agar bangun lebih segar. 58. Shalat ied di istiqlal, Memakai pakaian mewah. Makan minum yang halal, Supaya mendapat berkah. 59. Nikmat tidur karena nyenyak, Mungkin mimpi aneka rupa. Makan jangan terlalu banyak, Makanlah secukupnya saja. 60. Baju putih telah bernoda, Hadiah dari seorang pejabat. Sore hari bersepeda, Hati senang tubuh sehat. 63. Sungguh indah bunga melati, Tumbuh di bawah cahaya terik. Tegakan tauhid dalam hati, Jauhkan dari segala musyrik. Jujur sendiri merupakan sebuah sifat yang memerlukan kesesuaian sikap antara perkataan dan juga perkataan dari seseorang. Sifat jujur ini wajib dipunyai oleh setiap orang tidak melihat siapa dirinya dan apapun posisinya. Pengertian jujur ini perlu ditanamkan sejak lahir sehingga bisa menerapkannya dari masih kecil dan dapat menjadikannya sebagai kebiasaan. Manfaat jujur pun dapat kamu lihat dari beberapa contoh pantun kejujuran. Manfaat jujur ini bisa mendatangkan perasaan tenang dan juga sudah terbiasa bertanggung jawab lantaran dijauhkan dari perilaku yang melanggar norma karena telah dipercaya oleh orang lain. Pengertian jujur ini dapat diterapkan dalam segala kehidupan. Kejujuran akan mengantarkan siapapun orangnya kepada kebaikan dan juga kehidupan yang terasa lebih harmonis. Pengertian jujur ini menunjukkan pada semua orang untuk bisa mengatakan yang sebenar-benarnya dan tidak mengatakan hal yang menyalahi fakta. Contoh Pantun KejujuranRekomendasi Artikel contoh pantun kejujuran Berikut ini adalah contoh pantun kejujuran yang menunjukkan kepada kamu apa saja manfaat dan pengertian jujur itu sebenarnya. Perilaku ini menggambarkan bagaimana kesesuaian antara niat dan juga ucapan seseorang terhadap tindakannya. Artinya, sikap dan perilaku menjadi hal utama dari seseorang untuk menunjukkan bagaimana dirinya bersikap jujur kepada lingkungan sekitarnya. kamu pun bisa menilai sendiri dari sifat seseorang. Obat apotik resepnya manjurBuat hilangkan kesemutanSedari kecil berlatih jujurKelak dewasa jadi panutan. Dari Cianjur ke ItaliaSinggah sebentar di SomaliaSelalu jujur sedari beliaItulah insan berakhlak mulia. Jalan-jalan ke kota CianjurBeli jamu yang sangat manjurPegang amanah secara jujurKelak hidupmu menjadi mujur. Dari Krukut ke CianjurMakan duku sambil berkumurJangan takut berkata jujurKelak hidup menjadi makmur. Obat terkilir daun binahongCampur dengan sebiji terongJika sering bicara bohongLama-lama menjadi garong. Garis lintang, garis bujurBawa peta cari peluncurJika tidak bersikap jujurLama-lama kan jadi hancur. Anjing galak suka melolongSetiap subuh mengejar meongJadilah orang yang suka menolongJangan tumbuh jadi pembohong. Air terjatuh sudah terlanjurPagi ramai membawa labuJalani hidup secara jujurPasti damai di dalam kalbu. Bapak tangkap pembuat onarMencuri sapi di tengah kotaFakta diungkap secara benarJangan tutupi yang memang nyata. Ada binatang kaku terbujurKarena jatuh ke dalam sumurKalau berdagang haruslah jujurKelak untung menjadi makmur. Itulah tadi kumpulan pantun kejujuran yang menunjukkan sifat perilaku manusia didasarkan atas dirinya bisa menjadi orang yang bisa dipercaya baik dari tindakan dan perkataan. Kejujuran sudah menjadi salah satu budi pekerti yang diwajibkan dari semua hal. Pentingnya sikap jujur ini hingga membuat manfaat kejujuran pun banyak sekali. Seseorang akan merasa lebih tenang, memiliki integritas lebih tinggi dan juga dapat dipercaya. Untuk itu, kamu pun harus benar-benar menjaganya sehingga bisa dipercaya oleh siapapun. Pantun merupakan salah satu dari puisi lama. Pantun sering digunakan dalam pendidikan anak-anak di sekolah. Mereka belajar berbagai macam bentuk pantun. Seperti karmina, dan talibun. Ada pula jenis-jenis pantun lainnya seperti pantun nasehat anak, teka-teki, agama, dan pantun kasih sayang. Berikut ini merupakan salah satu pantun yang berisikan ajakan kepada teman agar mereka disiplin. Pantun Disiplin Belajar 1. Batubara ikan bakar, Di atas meja sejajar. Mari kita disiplin belajar, Kalau hendak menjadi pintar. 2. Ingin hati makan talas, Apa daya giginya tanggal. Bangun pagi jangan malas, Salat subuh jangan ditinggal. 3. Hari raya makan ketupat, Kepala sakit langsung diikat. Baca buku sebelum berangkat, Supaya ilmu makin melekat. 4. Menulis surat mana bolpoin, Dari pagi tak kelar-kelar. Waktu bermain kita bermain, Waktu belajar kita belajar. 5. Sungguh segar air lontar, Saat diminum ada rasanya. Walaupun otak sangat pintar, Tak disiplin apa gunanya. Untuk lebih jelasnya bisa dibaca dalam kumpulan pantun ajakan. 6. Ikan gabus ikan bersisik, Ambil satu tolong pesankankan. Kalau belajar jangan berisik, Dengarkan guru saat menerangkan. 7. Berakit-rakit ke hulu, Membuat perahu amat pandai. Jangan kamu main dahulu, Kalau tugas belum selesai. 8. Mati lampu hidupkan lilin, Sunyi sepi di kampung mungil. Walau susah berdisiplin, Biasakan disiplin dari kecil. 9. Hawa dingin dari lembah, Lebih enak sambil makan. Dengan disiplin menjadi mudah, Semua tugas terasa ringan. 10. Kalau ada sumur di ladang, Untuk apa diberi pagar. Apa gunanya kita begadang, Tidur awal paginya segar. Pantun Disiplin Mengaji Membaca al Quran 11. Tepung ketan tepung kanji, Ambil segenggam membuat roti. Alangkah senang bisa mengaji, Rasa tenang mengisi hati. 12. Bunga mekar berseri seri, Tumbuh satu di tengah taman. Mengaji lah setiap hari, Jangan lepas dari Alquran. 3. Sore hari turun hujan, Maka basah semua seluruh badan. Pahami makna dan kandungan, Alquran berisi banyak bimbingan. 4. Bahtera besar kita layarkan, Untuk mengejar perahu sampan. Ayat al-qur'an kita hafalkan, Di dalam dada kita menyimpan. 5. Matahari mulai terlihat, Cahayanya keemasan. Satu hari satu ayat, Lama-lama hafal Alquran. 6. Wangi masakan penuh aroma, Hujan turun jalan basah. Siapa jauh dengan agama, Tentu hatinya merasa susah. 7. Perang damai di Suriah, Saling menumpahkan darah. Siapa rajin beribadah, Tentu hidupnya semakin berkah. 8. Telaga jernih begitu indah, Berhias mawar merah. Siapa susah beribadah, Hatinya pasti mudah marah. 9. Sawah padi tumbuh di rawa, Rawa itu banyak hamanya. Sebentar lagi menjadi tua, yang tua akan meninggalkan dunia. 10. Jalan-jalan ke pulau Bali, Nikmati hanya sendiri. Kepada Allah jua kita kembali, Jangan membawa amalan diri. Pantun Disiplin Berlalu-Lintas 11. Sungai besar tempat buaya, Tepi sungai tumbuh nangka. Hati-hati di jalan raya, Sudah banyak orang celaka. 12. Tidur malam sambil bermimpi, Ceritakan mimpi pada teman. Berjalanlah dengan menepi, Sebab itu lebih aman. 13. Pagi hari turun kabut, Tiba-tiba angin ribut. Naik motor jangan ngebut, Kamu jatuh nanti benjut. 14. Usir nyamuk dengan kelambu, Ranjang tua jadi runtuh. Taatilah rambu-rambu, Agar celaka tak menyentuh. 15. Sebentar lagi iqomat, Tanda akan dirikan sholat. Biar pelan asal selamat, Tak celaka badan pun sehat. 16. Hari raya makan ketupat, Dengan opor amat nikmat. Untuk apa cepat cepat, Kalau celaka yang didapat. 17. Ulat panjang dua kilan, Berjalan di atas dipan. Dahulukan penyeberang jalan, Itulah tanda pribadi sopan. 18. Senja datang akan gelap, Bagai kain yang berlipat. Jalan bukan arena balap, Mengapa orang cepat cepat. 19. Sudah tua rambut beruban, Wajah berseri akhlak budiman. Lalu lintas penuh ketertiban, Sebuah pengendara tentu nyaman. 20. Gunung tinggi sering berkabut, Naik ke atas jalanpun pelan. Saling berebut saling mengebut, Akhirnya macet di tengah jalan. Pantun Disiplin Menjaga Kesehatan 21. Jalan-jalan ke Kelantan, Hendak bertemu seorang bidan. Mari jaga kesehatan, Jauhkan sakit dari badan. 22. Betapa damai saat hujan, Air hangat dengan kopi. Jangan sembarangan lagi jajan, Jajan yang bersih dan bergizi. 23. Harum wangi bunga setanggi, Makan kue lima kerat. Sebelum tidur sikat gigi, Supaya gigi selalu kuat. 24. Jadilah insan yang berbagi, Bukan insan penuh muslihat. Bangun tidur mandi pagi, Badan segar juga sehat. 25. Bambu kuning untuk tangga, Bambu tua yang berongga. Setiap hari olahraga, Kesehatan akan terjaga. 26. Hati-hati dengan lipan, Awas jatuh ke dalam nampan. Pagi hari lalu sarapan, Bukan sekedar makan jajan. 27. Sungai gunung berbatu-batu, Batu keras batu cadas. Makan selalu tepat waktu,’ Badan sehat kepala cerdas. 28. Ke Cirebon beli kain, Kain bagus mahal harganya. Sore hari kita bermain, Supaya hidup penuh bahagia. 29. Masa lalu kan terkenang, Bersama memakan ketan. Kalau hati kita senang, Kesehatan melekat di badan. 30. Pergi ke ladang bawa labuh, Labuh merah manis rasanya. Jangan suka mengeluh, Mengeluh itu tak ada gunanya. Beberapa pantun lain yang bisa kamu baca dalam pantun nasehat. Pantun nasehat merupakan pantun yang berisikan ajakan, saran, untuk menunaikan kebaikan. Selain itu tentunya juga ada pantun pendidikan dan pantun agama. Pantun tersebut sangat penting karena berisikan hal-hal yang membuat kamu sukses di dunia maupun di akhirat. Jujur adalah suatu sikap yang lurus hati, menyatakan yang sebenar-benarnya, tidak berbohong atau berkata hal-hal yang mengingkari kenyataan fakta. Jujur juga bisa diartikan sebagai hal yang tidak curang. Jujur bermakna melakukan sesuatu sesuai dengan aturan yang berlaku atau sesuai juga bisa diartikan kesesuaian antara niat dengan ucapan dan perbuatan seseorang. Sifat jujur sangat penting dan harus dimiliki oleh setiap individu. Untuk memberi nasihat dan edukasi terkait perbuatan jujur, Anda bisa mengajarkannya melalui pantun tentang kejujuran berikut Obat apotik resepnya manjur Buat hilangkan kesemutan Sedari kecil berlatih jujur Kelak dewasa jadi Dari Cianjur ke Italia Singgah sebentar di Somalia Selalu jujur sedari belia Itulah insan berakhlak Jalan-jalan ke kota Cianjur Beli jamu yang sangat manjur Pegang amanah secara jujur Kelak hidupmu menjadi Dari Krukut ke Cianjur Makan duku sambil berkumur Jangan takut berkata jujur Kelak hidup menjadi Obat terkilir daun binahong Campur dengan sebiji terong Jika sering bicara bohong Lama-lama menjadi Garis lintang, garis bujur Bawa peta cari peluncur Jika tidak bersikap jujur Lama-lama kan jadi Anjing galak suka melolong Setiap subuh mengejar meong Jadilah orang yang suka menolong Jangan tumbuh jadi Air terjatuh sudah terlanjur Pagi ramai membawa labu Jalani hidup secara jujur Pasti damai di dalam Bapak tangkap pembuat onar Mencuri sapi di tengah kota Fakta diungkap secara benar Jangan tutupi yang memang Ada binatang kaku terbujur Karena jatuh ke dalam sumur Kalau berdagang haruslah jujur Kelak untung menjadi Bohong11. Ada bocil tanam binahong Ubi jalar di pohon kedondong Sejak kecil suka berbohong Setelah besar jadi Kulit luka seperti kusta Coba obati dengan pepaya Kalau suka berkata dusta Pasti nanti susah Lihat denah wilayah kota Banyak ditanam bunga asoka Jangan pernah ingkar kata Kelak terhindar dari Bapak bekerja di kereta api Tiap malam ke Kerta Jati Hal yang benar jangan ditutupi Agar tenang di dalam Kuda berlari, ekornya naik Masuk sejenak ke dalam bilik Apa ciri orang yang baik Kata diucap tak baca juga kumpulan pantun terbaik berikut iniPantun Anak SholehPantun tentang KesehatanPantun Hari ValentinePantun PemimpinPantun Gombal SingkatPantun Perpisahan SedihPantun Buat Pacar NgambekPantun Minta MaafPantun Teka Teki CintaPantun Insan AmanahPantun Sindiran buat MantanPantun Jadi JuaraPantun buat JandaPantun Akhiran “n”Pantun Terima Kasih

pantun jujur dan disiplin